Wednesday 26 September 2012

Tauhid Basmalah



TAUHID BASMALAH
Diriwayatkan dari Nabi SAW, beliau bersabda: Basmalah merupakan pembuka setiap kitab, dalam sebuah riwayat diungkapkan bahwa lafadz “bismillahirohmanirrohim” merupakan kunci dari setiap kitab. Dapat disimpulkan sesungguhnya riwayat ini dan sebelumnya menyebutkan semua yang diturunkan didalamnya mencakup makna Al-Qur’an, karena lafadz bismilah semuanya mengandung makna fatihah yang didalamnya ada makna Al-Qur,an dan riwayat sebelumnya bertentangan , bahkan  menyebutkan bahwa bismilah hanya ada pada permulaan Al-Qur,an . maka kesimpulannya bahwa semua kitab yang diturunkan dengan lafadz basmalah disusun dengan urutan seperti ini, begitu pula Al-Qur,an diturunkan dalam bahasa Arab dengan susunannya. Pada fase ini lafadz basmalah mengandung makna-makna Al-Qur’an, maka tidak seorangpun yang memuat kitab-kitab kecuali dengan memakai lafadz ini atau urutan seperti ini, sehingga mengandung makna-makna Al-Quran. Tidak ada yang menyangkal yang ditetapkan dalam surat an-Naml tentang baginda Sulaiman AS, dalam kitabnya untuk Balqis yang juga memuat lafadz arab ini dan juga memakai urutan ini. Untuk itu, ada terjemah umum tentangnya dalam kitab tersebut. Dari makna-makna yang terkait dengan basmalah, ada pendapat bahwa ba’ itu dari baha’ (sayang), siin itu dari sanaa’ (puji) dan miim itu majid (mulia) bagi allah. Pendapat lain mengatakan ba’ itu baka’ (tangisan) orang-orang yang taubat, siin itu sahwi orang-orang yang lalai dan miim itu maghfiroh (ampunan) orang-orang yang berdosa. Sebagian ulama’ sufi berkata: Allahlah pemilik kebersihan jiwa, pengasih bagi orang yang mengasihi dan penyayang bagi orang-orang yang memutus hubungan atau benci. Hikmahnya; bahwa Allah swt menjadikan huruf ba’ menjadi huruf pembuka bukan huruf-huruf yang lain, dan gugurnya hakekat dari sebuah benda menjadikan ba’ pada tempatnya. Sesungguhnya huruf ba’ merupakan huruf dengan mahraj bibir yang terbuka dengan lafadz tersebut  terbukalah bibir bukan dengan lafdz yang lain. Untuk itu, huruf tersebut ada diawal dan menjadikan ujung mulut terbuka dalam janji dengan memakai huruf ba’ dalam jawabnya, dan sesungguhnya huruf tersebut dibaca kasrah selamanya. Tatkala dibaca kasrah, terhalang dalam bentuk dan maknanya, maka menjajadikan atau mengukuhkan kemulyaan Allah. Seperti telah dikatakan  “ saya memiliki penghalang yang tak terhingga bagi hati kalian , ketika lafadz tersebut diangkat, diperluas dan diperinci, maka gugurlah, maka menentukannya dengan lafadz jalalah, lafadz rohman dan lafadz rahim. Orang bijak memiliki pengetahuan bahwa mustahiq menggunakan keduanya dalam setiap urusan. Dia (Allah) tempat menyembah yang sebenarnya, yang memiliki setiap nikmat tadi, karena cepat alau lambat pasti terungkap mulia atau hinanyua. Maka orang bijak mendapatkannya dengan rakus dalam kebagusan dan kecintaan terhadap atau kehadapan dzat yang suci dan digunakan untuk meraih taufiq. Dan ucapan yang disertai basmalah termasuk kesenangan, pemenuhan dan bagian kelembutan sehinggaga tidak akan hadir sesuatu yang menjadikan sempit. Dalam kuasa ini sangatlah seimbang jika ditasarufkan dengan taufiq Allah (katanya: segala puji hanya bagi Allah). Pengaruhnya dengan timbulnya rasa syukur yang luar biasa dengan kitab yang agung (katanya: seseorang tidak dikatakan bersyukur kepada Allah sebelum ia memuji-Nya). Secara bahasa alhamdu (puji) berarti sanjungan dengan baik, untuk merespon setiap usaha yang bagus, baik ketika menerima nikmat ataupun tidak. Hal tersebut mengandung makna untuk mengetahui berita tentang keagungan orang yang bersyukur dari segi apapun. Sesungguhny orang bersyukur dari pujian atau dari yang lainnya. Adapun syukur secara bahasa adalah segala puji yang harum dan langgeng, yaitu seorang hamba mampu mengembalikan segala urusan kepada nikmat Allah atas apa yang telah diciptakannya. Maksudnya; mengembalikan segala wujud dan makna yang merupakan nikmat Allah dengan cara taat yang mencoba mencari syukur. Bentuk seperti itu menunjukkan gerbang yang besar bagi manusia untuk memikirkannya dalam membuatnya oleh Allah, dengan jelas dengan kuasa-Nya. Untuk mengiringkan mayit dan menurunkan dalam kubur, sulit bagi mulutnya untuk berdzikir, dan telinganya untuk mendengar hal yang berpahal, seperti amar ma’ruf nahi munkar.

No comments:

Post a Comment